Berapa Nilai Standar Kekeruhan Air Bersih (Bukan Air Minum)? Maksimal 25 NTU
Daftar Isi
- Apa Itu Kekeruhan?
- Standar Kekeruhan Air Bersih
- Faktor Penyebab Kekeruhan
- Dampak Kekeruhan yang Tinggi
- Metode Pengolahan Air Keruh
- Standar Kekeruhan Air Minum
- Faktor Penyebab Kekeruhan Air Baku
- Cara Menurunkan Kekeruhan Air Baku
- Pasir Silika untuk Filtrasi
- Layanan Konsultasi dan Pemesanan
Apa Itu Kekeruhan?
Kekeruhan adalah ukuran sejauh mana air kehilangan kejernihannya karena adanya partikel-partikel tersuspensi. Kekeruhan diukur dalam satuan NTU (Nephelometric Turbidity Units), yang mengindikasikan tingkat cahaya yang terhambat saat melewati air. Semakin tinggi nilai NTU, semakin keruh air tersebut.
Faktor yang Mempengaruhi Kekeruhan
Kekeruhan dapat disebabkan oleh berbagai partikel yang tersuspensi dalam air, termasuk tanah, lumpur, plankton, mikroorganisme, dan bahan organik atau anorganik lainnya. Kekeruhan sering kali meningkat setelah hujan deras, pencemaran industri, atau erosi tanah di sekitar aliran sungai.
- Partikel padat: Seperti pasir, tanah, dan lumpur yang dapat masuk ke dalam aliran air.
- Bahan organik: Sisa tumbuhan atau hewan yang terurai.
- Mikroorganisme: Seperti alga atau plankton.
Standar Kekeruhan Air Bersih
Berdasarkan standar yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia, nilai kekeruhan maksimal untuk air bersih (bukan air minum) adalah 25 NTU. Nilai ini dianggap sebagai ambang batas kekeruhan yang masih dapat diterima untuk keperluan sehari-hari, seperti mandi, mencuci, dan kegiatan rumah tangga lainnya.
Perbedaan Standar Air Bersih dan Air Minum
Penting untuk diketahui bahwa standar kekeruhan air bersih berbeda dengan standar air minum. Untuk air minum, kekeruhan yang diizinkan jauh lebih rendah, umumnya di bawah 5 NTU, karena air tersebut langsung digunakan oleh manusia. Air bersih, di sisi lain, digunakan untuk keperluan non-konsumsi, sehingga standar kekeruhannya lebih longgar.
Faktor Penyebab Kekeruhan
Ada beberapa faktor utama yang dapat menyebabkan peningkatan kekeruhan dalam air bersih, terutama jika sumber air tersebut berasal dari sungai atau danau. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- Aliran Hujan: Hujan deras dapat menyebabkan tanah dan lumpur dari daerah sekitar terbawa masuk ke dalam aliran air.
- Pembuangan Limbah: Limbah domestik dan industri yang tidak diolah dengan baik dapat memperburuk kekeruhan air.
- Erosi Tanah: Proses erosi di sekitar sungai atau danau dapat membawa material padat ke dalam air.
- Pertumbuhan Alga: Peningkatan nutrien di perairan, seperti dari pupuk pertanian, dapat memicu pertumbuhan alga yang membuat air lebih keruh.
Pencemaran Limbah Industri
Salah satu penyebab utama kekeruhan air di wilayah perkotaan adalah limbah industri. Industri yang membuang limbahnya ke perairan tanpa melalui proses pengolahan yang benar dapat menyebabkan peningkatan partikel tersuspensi dalam air, yang pada akhirnya meningkatkan kekeruhan.
Dampak Kekeruhan yang Tinggi
Kekeruhan yang tinggi dalam air bersih dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, baik dari segi lingkungan maupun kesehatan. Meskipun air bersih tidak untuk digunakanlangsung, kekeruhan yang berlebihan tetap dapat membawa risiko-risiko tertentu.
1. Dampak Lingkungan
Kekeruhan tinggi dapat mengganggu ekosistem air dengan mengurangi jumlah cahaya yang menembus air, sehingga mempengaruhi fotosintesis tumbuhan air. Hal ini juga dapat menyebabkan kematian ikan dan organisme air lainnya yang bergantung pada oksigen terlarut.
2. Dampak Kesehatan
Meskipun air bersih biasanya tidak digunakan untuk diminum, kekeruhan yang tinggi dapat membawa bakteri patogen dan mikroorganisme lainnya yang berbahaya jika bersentuhan langsung dengan tubuh manusia. Misalnya, air yang keruh dapat menyebabkan infeksi kulit atau iritasi pada saluran pernapasan jika digunakan untuk mandi atau mencuci.
- Gangguan kulit: Menggunakan air keruh untuk mandi dapat menyebabkan iritasi kulit atau infeksi.
- Kualitas kebersihan: Air keruh tidak ideal untuk mencuci pakaian atau peralatan dapur, karena partikel tersuspensi dapat meninggalkan noda atau kotoran.
Metode Pengolahan Air Keruh
Untuk mengurangi kekeruhan air dan menjaga agar kualitas air bersih tetap sesuai standar, ada beberapa metode pengolahan air yang dapat diterapkan. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Penyaringan Mekanis
Penyaringan mekanis adalah metode yang paling umum digunakan untuk menghilangkan partikel-partikel padat dari air. Proses ini melibatkan penggunaan filter, seperti pasir silika, pasir aktif, dan karbon aktif yang dapat menyaring kotoran dan partikel-partikel tersuspensi dalam air.
2. Koagulasi dan Flokulasi
Koagulasi adalah proses kimia di mana zat koagulan ditambahkan ke dalam air untuk mengikat partikel kecil menjadi gumpalan yang lebih besar, sehingga memudahkan pemisahannya. Proses ini biasanya diikuti oleh flokulasi, di mana partikel-partikel yang telah menggumpal dihilangkan dari air.
3. Sedimentasi
Sedimentasi adalah metode pengendapan, di mana partikel-partikel padat yang lebih berat akan turun ke dasar air sehingga dapat dipisahkan dengan mudah. Metode ini sering digunakan setelah proses koagulasi dan flokulasi.
4. Filtrasi
Filtrasi adalah salah satu cara paling umum untuk mengolah air keruh. Sistem filtrasi menggunakan berbagai media penyaring seperti pasir silika, karbon aktif, dan pasir aktif untuk menyaring partikel padat dan bahan kimia dari air.
- Pasir Silika: Efektif dalam menyaring partikel besar dan kecil yang tersuspensi dalam air.
- Karbon Aktif: Digunakan untuk menghilangkan bau dan zat organik dari air.
- Pasir Aktif: Berfungsi menyaring partikel-partikel padat dan juga membantu dalam mengurangi kandungan besi dalam air.
Standar Kekeruhan Air Minum
Untuk menentukan air minum aman untuk dikonsumsi, standar kekeruhan yang ditetapkan oleh WHO dan juga diadopsi oleh berbagai lembaga di Indonesia adalah maksimal 1,5 NTU. Angka ini jauh lebih ketat dibandingkan dengan standar air bersih (non-konsumsi) yang bisa mencapai 25 NTU.
Kenapa Standar Air Minum Lebih Ketat?
Karena air minum digunakanlangsung oleh manusia, partikel tersuspensi yang ada di dalam air dapat membawa mikroorganisme patogen yang berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu, kekeruhan air minum harus dijaga pada tingkat yang sangat rendah untuk mengurangi risiko kontaminasi mikroba. Dengan menjaga kekeruhan di bawah 1,5 NTU, risiko infeksi akibat air minum dapat dikurangi secara signifikan.
Faktor Penyebab Kekeruhan Air Baku
Air baku, yaitu air yang belum diolah, sering kali memiliki kekeruhan yang lebih tinggi daripada standar yang diizinkan untuk air minum. Beberapa faktor penyebab utama kekeruhan air baku antara lain:
- Lumpur dan Tanah: Partikel lumpur atau tanah yang terbawa arus air, terutama setelah hujan deras atau erosi di sekitar sumber air.
- Bahan Organik: Sisa-sisa tanaman, alga, dan bahan organik lain yang membusuk dapat meningkatkan kekeruhan.
- Mikroorganisme: Alga, bakteri, dan mikroorganisme lain yang berkembang di dalam air.
- Limbah Industri: Pembuangan limbah industri ke dalam sumber air dapat meningkatkan kadar partikel tersuspensi.
Semua faktor ini menyebabkan meningkatnya kekeruhan dalam air baku, sehingga perlu dilakukan proses penyaringan untuk menurunkan kadar kekeruhan sebelum air tersebut dapat digunakan atau dikonsumsi.
Cara Menurunkan Kekeruhan Air Baku
Menurunkan kekeruhan air baku hingga mencapai standar air minum yang aman adalah tantangan penting dalam pengolahan air. Ada beberapa metode yang bisa digunakan, di antaranya adalah proses filtrasi menggunakan media filter seperti pasir silika, karbon aktif, dan bahan koagulan lainnya.
1. Koagulasi dan Flokulasi
Koagulasi adalah proses kimia di mana zat koagulan ditambahkan ke dalam air untuk mengikat partikel-partikel kecil menjadi gumpalan yang lebih besar. Setelah partikel menggumpal, flokulasi membantu partikel-partikel ini untuk mengendap dan memisahkan diri dari air. Proses ini sering kali menjadi langkah awal dalam menurunkan kekeruhan.
2. Filtrasi Mekanis
Filtrasi mekanis adalah salah satu metode paling umum untuk menghilangkan kekeruhan. Media filter, seperti pasir silika, digunakan untuk menyaring partikel tersuspensi dari air. Pasir silika sangat efektif dalam menangkap partikel kecil yang menyebabkan kekeruhan, sehingga dapat menurunkan NTU ke tingkat yang aman untuk penggunaan manusia.
3. Pengendapan dan Sedimentasi
Pengendapan adalah proses di mana partikel-partikel berat dalam air akan turun dan mengendap di dasar, sehingga dapat dipisahkan. Sedimentasi biasanya digunakan sebagai langkah tambahan setelah proses koagulasi dan flokulasi, untuk menghilangkan partikel-partikel yang lebih besar sebelum air melalui proses filtrasi.
Pasir Silika untuk Filtrasi
Pasir silika adalah salah satu media filter yang paling efektif digunakan dalam proses penyaringan air. Pasir ini digunakan dalam sistem filtrasi air untuk menurunkan tingkat kekeruhan, baik untuk air minum maupun air bersih. Pasir silika memiliki tekstur dan porositas yang mampu menangkap partikel tersuspensi dengan ukuran sangat kecil, sehingga air yang dihasilkan lebih jernih dan bersih.
Keunggulan Pasir Silika dalam Menurunkan Kekeruhan
- Kemampuan Penyaringan yang Baik: Pasir silika mampu menyaring partikel-partikel padat hingga ke ukuran yang sangat kecil, menjadikannya media filtrasi yang ideal untuk menurunkan kekeruhan air.
- Mudah Digunakan: Sistem filtrasi dengan pasir silika mudah diterapkan dalam berbagai skala, mulai dari rumah tangga hingga industri.
Produk Pasir Silika dari Ady Water
Ady Water menyediakan pasir silika berkualitas yang dapat digunakan untuk proses filtrasi air minum dan air bersih. Pasir silika yang dijual oleh Ady Water tersedia dalam berbagai ukuran mesh, sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan spesifik proses filtrasi Anda.
- Ukuran Mesh: Mulai dari mesh 4-8, mesh 8-16, mesh 14-20, dan seterusnya, sesuai dengan kebutuhan Anda.
- Kemasan: Tersedia dalam kemasan 50 kg, 25 kg, hingga jumbo bag 1 ton.
Penggunaan Pasir Silika dalam Sistem Filtrasi Air Minum
Sistem filtrasi air minum menggunakan pasir silika sebagai media utama dalam menyaring partikel tersuspensi. Pasir silika dipasang dalam tabung filter yang berfungsi untuk menurunkan kekeruhan air hingga mencapai standar yang diinginkan. Proses ini dapat digunakan di rumah tangga, industri, hingga instalasi pengolahan air skala besar.
Layanan Konsultasi dan Pemesanan
Ady Water, supplier produk: [Karbon aktif]
Jangan lewatkan kesempatan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga atau industri Anda agar terpenuhi melalui produk-produk berkualitas dari Ady Water.
Hubungi kami di:
- Kontak WA sales: Samsul [0851 9521 7211]
Produk Ady Water meliputi
- Pasir Silika / Pasir Kuarsa
- Karbon Aktif / Arang Aktif
- Pasir Aktif
- Pasir MGS
- Pasir Zeolit
- Pasir Antrasit
- Pasir Garnet
- Tawas
- PAC
- Tabung Filter Air
- Lampu UV Sterilisasi Air
- Ozone Generator
- Molecular Sieve dan Carbon Molecular Sieve
- Activated Alumina
- Katalis Desulfurisasi
- Ceramic Ball
- Silica Gel
Dan jika Bapak Ibu ingin mengetahui lebih lanjut tentang produk Ady Water, silahkan cek katalog kami di link berikut ini.
Catalog
Posting Komentar untuk "Berapa Nilai Standar Kekeruhan Air Bersih (Bukan Air Minum)? Maksimal 25 NTU"