Pengukuran Konduktivitas Dengan Conductivity Meter | Ady Lab Jual Conductivity Meter
Ady Water Jual Conductivity Meter - 0812 2445 1004
Konduktivitas atau Daya hantar listrik merupakan ukuran seberapa kuat suatu larutan dapat menghantarkan listrik. Daya hantar listrik merupakan kebalikan dari hambatan listrik (R),
R = ρ l/A
Suatu hambatan dinyatakan dalam ohm (Ω) , ρ adalah tahanan spesifik atau resistivitas dalam ohm cm (satuan SI, ohm m), l adalah panjang dalam cm, dan A luas penampang lintang dalam cm2. Oleh karena itu daya hantar listrik dinyatakan,
K = 1/ρ
Daya hantar listrik disebut Konduktivitas. Satuannya disingkat Ω-1cm-1. Konduktivitas digunakan untuk pengukuran larutan / cairan elektrolit. Konsentrasi elektrolit sangat menentukan besarnya konduktivitas.
Energi listrik dapat di pindahkan melalui materi berupa hantaran yang bermuatan listrik yang berwujud arus listrik.
Ini berarti bahwa hars terdapat pembawa muatan listrik di dalam materi serta adanya gaya yang menggerakkan pembawa muatan tersebut.
Pembawa muatan elektron seperti logam, dapat pula berwujud ion positif dan ion negative seperti dalam larutan elektrolit dan lelehan garam.
Pembawa muatan yang berwujud logam disebut elektrolit atau metalik, sedangkan pembawa muatan yang berupa larutan disebut ionic atau elektrolit.
Gaya listrik yang membuat muatan bergerak biasanya berasal dari baterai, generator atau sumber energy listrik yang lain.
Perpindahan muatan listrik dapat terjadi bila terdapat beda potensial antara satu tempat terhadap yang lain, dan arus listrik akan mengalir dari tempat yang meiliki potensial tinggi ke tempat potensial rendah.
Di dalam suatu larutan, terjadinya arus listrik dikarenakan adanya ion yang bergerak.
Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan ion adalah: Berat dan muatan ion , hidrasi Orientasi, atmosfer pelarut, Gaya tarik antar ion, Temperatur, Viskositas
Jika larutan diencerkan maka untuk elektrolit lemah α-nya semakin besar dan untuk elektrolit kuat gaya tarik antar ion semakin kecil.
Pada pengenceran tidak terhingga, daya hantar ekivalent elektrolit hanya tergantung pada jenis ionnya. Masing-masing ion mempunyai daya hantar ekivalent yang tergantung pada Jumlah ion yang ada
Kecepatan ion pada beda potensial antara kedua elektroda yang ada.
Jumlah ion yang ada tergantung dari jenis elektrolit (kuat/lemah) dan konsentrasi selanjutnya pengenceran baik untuk elektrolit lemah/kuat memperbesar daya hantar dan mencapai harga maksimum pada pengenceran tak berhingga.
Penghantar logam disebut penghantar kelas utama, dalam penghantar ini listrik mengalir sebagai electron.
Tekanan dari penghantar ini bertambah dengan naiknya temperatur. Larutan elektrolit juga dapat menghantarkan listrik, penghantar ini disebut penghantar kedua.
Dalam penghantar ini disebabkan oleh gerakan dari ion-ion kutub satu ke kutub lainnya. Berbeda dengan penghantar logam, penghantar elektrolit tahanannya berkurang bila temperatur naik.
Pengukuran daya hantar listrik mempunyai arti penting dalam proses-proses kimia. Pada pembuatan aquades, efisiensi dari penghilang zat terlarut yang berupa garam-garam dapat diikuti dengan mudah dengan cara mengukur daya hantar larutan.
Derajat ionisasi elektrolit lemah dapat ditentukan dengan pengukuran daya hantarnya. Seperti diketahui, daya hantar berbanding lurus dengan jumlah ion yang ada dalam larutan.
Daya Hantar Listrik Suatu Larutan
Daya hantar ini bergantung pada jenis dan konsentrasi lain yang ada di dalam larutan.
Menurut hukum Ohm, arus (I) berbanding lurus dengan gaya listrik (E), yang digunakan tetapi berbanding terbalik dengan tahanan listrik (R).
I = E/R
G = I/R
Daya hantar listrik (G) berbanding terbalik dengan tahanan sehingga mempunyai satuan ohms (ohm-1) atau Siemens (S).
Bila arus listrik dialirkan ke suatu larutan melalui dua elektroda, maka daya hantar listrik berbanding lurus dengan luas bidang elektroda (A) dan berbanding terbalik dengan jarak kedua elektroda
G = 1/R = K.A/l
A/l = tetapan sel
K = konduktivitas ( ohm cm-1atau Scm-1 )
Daya hantar suatu zat terlarut disebut daya hantar molar (L) yang bergantung pada konsentrasi larutan.
L = 1000.K/C ( S mol-1 )
Conductivity meter/ Konduktivity meter adalah metode analisis kimia berdasarkan hubungan antara konduktansi listrik dan konsentrasi larutan. Sel terdiri dari sepasang elektroda berupa logam yang dilapisi dengan logam untuk menahan evektivitas permukaan elektroda.
Pada larutan yang memiliki konduktivitas atau elektrolitik, ion positif (kation) akan bergerak kearah katoda, dan ion negatif (anion) bergerak kearah anoda.
Reduksi dan oksidasi akan terjadi pada katoda dan anoda. Pada reaksi ini, elektron akan berpindah dari anoda ke katoda dengan dihantarkan listrik.
Pada percobaan ini nilai yang diukur oleh konduktivity meter adalah konduktansi dari suatu larutan.
Sehingga percobaan ini akan didapatkan nilai konduktansi dari suatu larutan, sedangkan nilai konduktivitasnya tidak dapat diketahui karena larutan tidak memiliki luas penampang.
Konduktivitas adalah ukuran dari kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan arus listrik (satuan ohm.meter), sedangkan konduktansi (G) didefinisikan sebagai kemampuan untuk menghantarkan arus listrik dan dalam standar SI mempunyai satuan siemens (S).
Nilai konduktansi yang besar menunjukkan bahwa bahan tersebut mampu mengkonduksikan arus dengan baik, tetapi nilai konduktansi yang rendah menunjukkan bahan itu susah mengalirkan muatan.
Dari kedua definisi diatas, nilai suatu konduktansi menunjukkan kemampuan untuk menghantarkan arus listrik biasanya digunakan untuk mengukur larutan elektrolit, sedangkan nilai suatu konduktivitas menunjukan kemampuan untuk mengalirkan muatan arus listrik dalam suatu luas penampang.
referensi : https://himka1polban , wordpress , com/laporan/kimia-instrumen/laporan-pengukuran-konduktivitas-larutan/
Posting Komentar untuk "Pengukuran Konduktivitas Dengan Conductivity Meter | Ady Lab Jual Conductivity Meter"