Fungsi Pasir Zeolit | 0856 2476 9005 | JUAL ZEOLIT
Zeolit sebagai agen pendehidrasi
Kristal  zeolit normal mengandung molekul air yang berkoordinasi dengan kation  penyeimbang. Zeolit dapat didehidrasi dengan memanaskannya. Pada keadaan  ini kation akan berpindah posisi, sering kali menuju tempat dengan  bilangan koordinasi lebih rendah. Zeolit terdehidrasi merupakan bahan  pengering (drying agents) yang sangat baik. Penyerapan air akan membuat kation kembali menuju keadaan koordinasi tinggi.
Zeolit sebagai penukar ion
Kation Mn+ pada zeolit dapat ditukarkan oleh ion lain yang terdapat pada larutan  yang mengelilinginya. Dengan sifat ini zeolit-A dengan ion Na+ dapat digunakan sebagai pelunak air (water softener) dimana ion Na+ akan digantikan oleh ion Ca2+ dari air sadah. Zeolit yang telah jenuh Ca2+ dapat diperbarui dengan melarutkannya ke dalam larutan garam Na+ atau K+ murni. Zeolit-A sekarang ditambahkan ke dalam deterjen sebagai pelunak  air menggantikan polipospat yang dapat menimbulkan kerusakan ekologi.  Produksi air minum dari air laut menggunakan campuran Ag dan Ba zeolit  merupakan proses desalinasi yang baik walaupun proses ini tergolong  mahal.
Beberapa  zeolit mempunyai affinitas besar terhadap kation tertentu.  Clipnoptilolite (HFU) merupakan zeolit alam yang digunakan untuk recovery 137Cs  dari sampah radioaktif. Zeolit-A juga dapat digunakan untuk mengisolasi  strontium. Zeolit telah digunakan secara besar-besaran untuk  membersihkan zat radioaktif pada kecelakaan Chernobyl dan Three-Mile Island.
Zeolit juga digunakan untuk mengurangi tingkat pencemaran logam berat seperti Pb, Cd, Zn, Cu2+, Mn2+, Ni2+ pada lingkungan. Modifikasi zeolit sebagai adsorben anion seperti NO3-, Cl-, dan SO4- telah dikembangkan melalui proses kalsinasi zeolit-H pada suhu 5500C.
Zeolit sebagai adsorben
Zeolit yang terdehidrasi akan mempunyai struktur pori terbuka dengan internal surface area besar sehingga kemampuan mengadsorb molekul selain air semakin tinggi.  Ukuran cincin dari jendela yang menuju rongga menentukan ukuran molekul  yang dapat teradsorb. Sifat ini yang menjadikan zeolit mempunyai  kemampuan penyaringan yang sangat spesifik yang dapat digunakan untuk  pemurnian dan pemisahan. Chabazite (CHA) merupakan zeolit pertama yang  diketahui dapat mengadsorb dan menahan molekul kecil seperti asam  formiat dan metanol tetapi tidak dapat menyerap benzena dan molekul yang  lebih besar. Chabazite telah digunakan secara komersial untuk  mengadsorb gas polutan SO2 yang merupakan emisi dari cerobong  asap. Hal yang sama terdapat pada zeolit-A dimana diameter jendela  berukuran 410 pm yang sangat kecil dibandingkan diameter rongga dalam  yang mencapai 1140 pm sehingga molekul metana dapat masuk rongga dan  molekul benzena yang lebih besar tertahan diluar.
Selain itu zeolit juga dapat digunakan sebagai adsorben zat warna brom dan untuk pemucatan minyak sawit mentah.
Zeolit  yang digunakan sebagai penyaring molekular tidak menunjukkan perubahan  cukup besar pada struktur kerangka dasar pada dehidrasi walaupun kation  berpindah menuju posisi dengan koordinasi lebih rendah. Setelah  dehidrasi, zeolit-A dan zeolit lainnya sangat stabil terhadap pemanasan  dan tidak terdekomposisi dibawah 7000C. Volume rongga pada zeolit-A terdehidrasi adalah sekitar 50% dari volume zeolit.
 Zeolit sebagai katalis 
             Zeolit merupakan katalis yang sangat berguna yang menunjukkan  beberapa sifat penting yang tidak ditemukan pada katalis amorf  tradisional. Katalis amorf hampir selalu dibuat dalam bentuk serbuk  untuk memberikan luas permukaan yang besar sehingga jumlah sisi  katalitik semakin besar. Keberadaan rongga pada zeolit memberikan luas  permukaan internal yang sangat luas sehingga dapat menampung 100 kali  molekul lebih banyak daripada katalis amorf dengan jumlah yang sama.  Zeolit merupakan kristal yang mudah dibuat dalam jumlah besar mengingat  zeolit tidak menunjukkan aktivitas katalitik yang bervariasi seperti  pada katalis amorf. Sifat penyaring molekul dari zeolit dapat mengontrol  molekul yang masuk atau keluar dari situs aktif. Karena adanya  pengontrolan seperti ini maka zeolit disebut sebagai katalis selektif  bentuk.
Aktivitas katalitik dari zeolit terdeionisasi dihubungkan dengan keberadaan situs asam yang muncul dari unit tetrahedral [AlO4] pada kerangka. Situs asam ini bisa berkarakter asam Bronsted maupun asam Lewis. Zeolit sintetik biasanya mempunyai ion Na+ yang dapat dipertukarkan dengan proton secara langsung dengan asam,  memberikan permukaan gugus hidroksil (situs Bronsted). Jika zeolit tidak  stabil pada larutan asam, situs Bronsted dapat dibuat dengan mengubah  zeolit menjadi garam NH4+ kemudian memanaskannya sehingga terjadi penguapan NH3 dengan meninggalkan proton. Pemanasan lebih lanjut akan menguapkan air  dari situs Bronsted menghasilkan ion Al terkoordinasi 3 yang mempunyai  sifat akseptor pasangan elektron (situs lewis). Permukaan zeolit dapat  menunjukkan situs Bronsted, situs Lewis ataupun keduanya tergantung  bagaimana zeolit tersebut dipreparasi.
Tidak  semua katalis zeolit menggunakan prinsip deionisasi atau bentuk asam.  Sifat katalisis juga dapat diperoleh dengan mengganti ion Na+ dengan ion lantanida seperti La3+ atau Ce3+.  Ion-ion ini kemudian memposisikan dirinya sehingga dapat mencapai  kondisi paling baik yang dapat menetralkan muatan negatif yang terpisah  dari tetrahedral Al pada kerangka. Pemisahan muatan menghasilkan gradien  medan  elektrostatik yang tinggi di dalam rongga yang cukup besar untuk  mempolarisasi ikatan C-H atau mengionisasi ikatan tersebut sehingga  reaksi selanjutnya dapat terjadi. Efek ini dapat diperkuat dengan  mereduksi Al pada zeolit sehingga unit [AlO4] terpisah lebih  jauh. Tanah jarang sebagai bentuk tersubtitusi dari zeolit-X menjadi  katalis zeolit komersial pertama untuk proses cracking  petroleum pada tahun 1960an. Akan tetapi katalis ini telah digantikan  oleh Zeolit-Y yang lebih stabil pada suhu tinggi. Katalis ini  menghasilkan 20% lebih banyak petrol (gasolin) daripada zeolit-X.
Cara ketiga penggunaan zeolit sebagai katalis adalah dengan menggantikan ion Na+ dengan ion logam lain seperti Ni2+, Pd2+ atau Pt2+ dan kemudian mereduksinya secara in situ sehingga atom logam terdeposit di dalam kerangka zeolit. Material yang  dihasilkan menunjukkan sifat gabungan antara sifat katalisis logam  dengan pendukung katalis logam (zeolit) dan penyebaran logam ke dalam pori dapat dicapai dengan baik.
Teknik  lain untuk preparasi katalis dengan pengemban zeolit melibatkan adsorsi  fisika dari senyawa anorganik volatil diikuti dengan dekomposisi  termal. Ni(CO)4 dapat teradsorb pada zeolit-X dan dengan  pemanasan hati-hati akan terdekomposisi meninggalkan atom nikel pada  rongga. Katalis ini merupakan katalis yang baik untuk konversi karbon  monoksida menjadi metana.
Zeolit mempunyai tiga tipe katalis selektif bentuk
1.      Katalis selektif reaktan
Dimana hanya molekul (reaktan) dengan ukuran tertentu yang dapat masuk ke dalam pori dan akan bereksi di dalam pori.
2.      Katalis selektif produk
Hanya produk yang berukuran tertentu yang dapat meninggalkan situs aktif dan berdifusi melewati saluran (channel) dan keluar sebagai produk.
3.      Katalis selektif keadaan transisi
Reaksi yang terjadi melibatkan keadaan transisi dengan dimensi yang terbatasi oleh ukuran pori.
 Rekayasa zeolit 
Penelitian  mengenai zeolit telah berkembang menuju preparasi material baru dengan  memasukkan berbagai molekul atau ion ke dalam sangkar zeolit. Misalnya  pigmen ultramarine pada struktur sodalite dan mengandung ion S3- yang terjerat pada sangkar yang memberikan warna biru yang menarik.
Salah  satu bidang penelitian ini telah terfokus pada pembentukan deposit  material semikonduktor pada sangkar zeolit. Hasilnya berupa partikel  yang sangat kecil yang disebut titik quantum (quantum dots). Partikel  ini mempunyai sifat elektronik, magnetik dan optikal yang sangat menarik  yang merupakan konsekuensi dari ukurannya daripada dari komposisi  kimia. Selama proses pengisian pori,  titik quantum menjadi bersambung dan material yang dihasilkan mempunyai  sifat intermediet diantara partikel diskrit dan bulk semikonduktor.  Salah satu contohnya adalah band gap semikonduktor CdS yang membentuk kubik diskrit klaster (CdS)4 pada sangkar sodalite dari zeolit-A, -X dan –Y yang berbeda dengan bulk CdS.
Berbagai  molekul atau ion lain dapat dimasukkan ke dalam β-cages dari zeolit  termasuk logam alkali, perak dan garam perak, selenium serta berbagai  polimer konduktif. Berbagai material baru ini sedang diteliti dengan  pusat perhatian pada sifat fisika yang penting (semikonduktor,  fotokonduktif dan konduktivitas ion, luminescence, warna dan efek ukuran  quantum) yang kemudian mempunyai kemungkinan eksploitasi secara  komersial.
Selesai................ 
Baca Juga : Fungsi Pasir Ziolit Bagian 1
Ady Water Distributor Pasir Ziolit
Untuk Infirmasi Harga Pasir Ziolit hubungi adywater :
Untuk Infirmasi Harga Pasir Ziolit hubungi adywater :
Kemasan Pasir Ziolit 25kg 
085723529677 | 081322599149 | 081809064845 |
Jakarta : kemanggisan pulo 1 no 6. slipi jakarta barat | dekat bengkel vespa dan kuburan |
Bandung : sadang serang bukit reuma no 23 kota bandung (masuk dari sebrang minimarket alfamart|
Bandung : sadang serang bukit reuma no 23 kota bandung (masuk dari sebrang minimarket alfamart|
 


Posting Komentar untuk "Fungsi Pasir Zeolit | 0856 2476 9005 | JUAL ZEOLIT"